Tempo Dulu - Berbicara tentang yang namanya "kids jaman now" begitu yang orang sematkan ke anak-anak pada zaman sekarang ini. Tentunya mereka sudah berbeda dengan anak-anak zaman dulu. Contohnya saja dari segi apa yang mereka mainkan. Berikut adalah permainan- permainan yang mulai di lupakan oleh anak- anak zaman sekarang. Tujuan dibuatnya artikel berikut adalah untuk anda yang mungkin ingin mengenang permainan permainan jaman dulu.
1. Gatrik
Permainan tradisional satu ini menggunakan dua batang bambu yanh tipis dan berukuran 30 cm dan 15 cm.
Biasanya dimainakan oleh dua kelompok masing-masing berangotakan 3 - 4 dan memiliki pos masing-masing.
Setiap kelompok memiliki tugas masing-masing, satu yang melempar bambu dan satunya lagi menerima bambu yang dilempar.
Jika bambu tertangkap maka akan bertukar peran.
Benteng adalah permainan anak jaman dahulu tanpa biaya tapi juga seru.
Cara bermainnya yaitu membuat dua kelompok yang terdiri 4-8 anak perkelompok.
Setiap kelompok memiliki markas masing-masing, biasanya berupa batang pohon atau tiang.
Setiap kelompok akan berusaha merebut markas lawan.
Masing-masing kelompok saling berunding dan siapa yang menang berhak mengejar lawan dan merebut markasnya.
Anggota kelompok yang tertangkap atau tersentuh akan dijadikan tawanan dan diletakkan di samping markas.
Jika kelompokknya berhasil menyentuh anggota kelompoknya yang menjadi tawanan maka dia bebas.
Biasanya ada satu orang yang khusus menjaga markas.
Congklak adalah permainan yang dimainkan oleh dua orang pemain.
Permainan ini menggunakan papan congkak dan biji congklak yang berjumlah 49 biji lalu dibagi ke 14 lubang kecil.
Pemain yang memulai pertama membagikan biji yang ada didaerahnya ke lubang lubang lainnya dan lubang besar adalah milik masing-masing pemain.
Membagikan biji secara berputar dengan satu biji congklak dan begitu seterusnya hingga biji congklak habis.
2. Benteng
Benteng adalah permainan anak jaman dahulu tanpa biaya tapi juga seru.
Cara bermainnya yaitu membuat dua kelompok yang terdiri 4-8 anak perkelompok.
Setiap kelompok memiliki markas masing-masing, biasanya berupa batang pohon atau tiang.
Setiap kelompok akan berusaha merebut markas lawan.
Masing-masing kelompok saling berunding dan siapa yang menang berhak mengejar lawan dan merebut markasnya.
Anggota kelompok yang tertangkap atau tersentuh akan dijadikan tawanan dan diletakkan di samping markas.
Jika kelompokknya berhasil menyentuh anggota kelompoknya yang menjadi tawanan maka dia bebas.
Biasanya ada satu orang yang khusus menjaga markas.
3. Congklak
Congklak adalah permainan yang dimainkan oleh dua orang pemain.
Permainan ini menggunakan papan congkak dan biji congklak yang berjumlah 49 biji lalu dibagi ke 14 lubang kecil.
Pemain yang memulai pertama membagikan biji yang ada didaerahnya ke lubang lubang lainnya dan lubang besar adalah milik masing-masing pemain.
Membagikan biji secara berputar dengan satu biji congklak dan begitu seterusnya hingga biji congklak habis.
4. Layangan
Siapa sih yang gak kenal mainan satu ini?
Layang-layang biasanya dimainkan oleh anak-anak pada waktu sore hari.
Mainan favorit anak laki-laki ini terbuat dari kertas minyak dan kerangka bambu.
Lalu disambungkan dengan tali kenur untuk mengendalikan layangan.
Namun, permainan ini sudah jarang dimainkan oleh anak-anak..
5. Gasing
Tau kan alat gasing? alat ini biasanya digunakan oleh anak-anak untuk bermain adu gasing.
Biasanya anak-anak membentuk lingkaran dan gasing akan di adu di dalam lingkaran.
Gasing yang berputar paling lama dan tidak keluar lingkaran adah pemenangnya.
6. Petak Umpet
Petak umpet sering dilakukan di tempat terbuka biasanya dilakukan oleh banyak anak.
Cara bermain permainan ini yaitu satu anak menjadi penjaga dan harus menutup mata lalu berhitung hingga 10 atau batas yang disepakati bersama.
Setelah seselai berhitung, penjaga harus mencari anak-anak yang bersembunyi.
Permainan ini cukup digemari di berbagai negara, namun petak umpet di Indonesia memiliki satu aturan tambahan yang berbeda.
Biasanya, permainan akan berakhir ketika semua peserta berhasil ditemukan dari tempat persembunyian. Namun di sebagian wilayah Indonesia menambahi aturan menyentuh titik pihak pencari saat berhitung.
Bila yang bersembunyi lebih dulu menyentuh lokasi hitung, maka pencari akan kalah.
7. Engglek / Sondah
Jika kalian lahir tahun 90an, pasti tau mainan satu ini.
Permainan yang hanya menggunakan saru kaki untuk melompat sering dijumpai pada jaman dahulu.
Cara bermainnya yaitu membuat kotak-kotak lalu para pemain membawa potongan genting atau batu.
Potongan genting atau batu tersebut di lempar didalam kotak lalu pemain melompat dengan satu kaki dan tidak boleh menginjak atau melompati kotak yang ada potongan genting.
8. Egrang
Cara bermain mainan ini adalah seorang anak harus berjalan menaiki egrang.
Egrang adalah sepasang batangan bambu yang tingginya lebih tinggi dari anak yang akan memainkannya.
Lalu 50 cm dar bawah diberi pijakan kaki yang dikaitkan dengan bambu.
Biasanya, anak-anak melakukan lomba balap dengan egrang.
9. Lompat Tali
Siapa sih yang gak mainan tradisional satu ini?
Biasanya anak-anak jaman dulu membuat lompat tali dari karet gelang yang digabung-gabung.
Cara bermainnya yaitu pemain harus melompati tali yang dipegang oleh dua orang di sisi kanan dan sisi kiri.
Pemain tidak boleh mngenai tali yang sedang dilompati dan tinggi maksimal tali sampai tangan diangkat setinggi-tingginya.
Permainan ini minimal dimainkan oleh tiga orang.
Sayangnya, permainan ini semakin jarang dilakukan oleh anak-anak jaman sekarang.
Tentunya jika anda ingat permainan-permainan di atas berarti kita se umuran hehehe...
semoga dengan adanya artikel ini bisa membuat anak zaman sekarang mengerti tentang asyiknya bermain diluar dan berinteraksi secara langsung.
0 komentar:
Posting Komentar